Pembelajaran Al Qur’an dan Hafalan

Setiap pagi setelah bel masuk berbunyi akan selalu ditemui siswa-siswa beberapa kelas menuju masjid Ad Dakwah.  Ya…mereka akan menunaikan sholat sunnah Dluha dan sebagian dari mereka setelah itu belajar tartil Al Qur’an.  SDIT Insan Permata untuk pembelajaran Al Qur’an menggunakan metode Tarbawi.  Selain di masjid, pembelajaran al Qur’an juga dilaksanakan di kelas-kelas di waktu yang lain.  Metode ini dibuat oleh ustadz Abi Tholib, S.Ag., salah seorang ustadz di sekolah yang juga merupakan koordinator bidang PAI di bawah kurikulum.  Setelah melalui beberapa metode, akhirnya dicoba untuk membuat metode yang lain diharapkan memperoleh hasil yang optimal dan lebih baik dari metode-metode yang telah dipakai sebelumnya.  Tentu para asatidzah Al Qur’an tetap senantiasa belajar dan mempelajari metode-metode lain sehingga dapat memperkaya wawasan tentang pembelajaran al Qur’an dengan mengikuti pelatihan dan pengenalan/pembelajaran al Qur’an yang diadakan lembaga luar selain secara internal pembelajaran guru al Qur’an secara bersama-sama dengan dipandu oleh ustadz Abi.  Demikian juga dengan para asatidzah di luar al Qur’an direncanakan juga akan belajar al Qur’an sehingga semua para asatidzah tuntas dalam hal tartil membaca al Qur’an yang merupakan salah satu quality assurance (jaminan kualitas) lulusan siswa SDIT Insan Permata.

Kegiatan pembelajaran al Qur’an dilakukan setiap hari selama dua jam pelajaran di hari efektif (Senin sampai dengan Jumat) di semua kelas kecuali kelas 6 yang jam pembelajarannya dikurangi porsinya.  Agar siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, seringkali asatidzah memberikan permainan selingan (ice breaking) di sela-sela pembelajaran atau pelajaran al Qur’an dibuat dengan metode bermain.  Di samping itu, dalam pembelajaran Al Qur’an juga dimasukkan materi hafalan.  Siswa lulusan sekolah diharapkan mampu menghafal 2 juz al Qur’an (juz 29 dan juz 30) dan sekitar 15 hadits arba’in serta do’a-do’a harian.  Hal ini juga merupakan quality assurance yang lain dari total 12 quality assurance.  Agar hafalan ini semakin kuat, sekolah juga memuroja’ah di setiap pagi sebelum jam pertama dimulai dan setiap dua pekan bergantian dengan pelajaran Bimbingan Konseling, murojaah hafalan juga dilakukan di kelas.

Semoga kedua quality assurance (tartil membaca al Qur’an dan Hafal juz 29 dan 30) dapat tercapai setelah siswa lulus di SDIT Insan Permata.  Dukungan semua pihak, sekolah, asatidzah, siswa, orang tua dan lingkungan yang baik akan semakin menuntaskan hal tersebut.  Amin.

1 Comment

  1. assalamualaikum
    bapak/ibu
    saya seorang mahasiswa yang sedang mengadakan penelitian
    saat ini saya butuh bahan tentang
    metode hafalan dalam pembelajaran qur’an hadits di mtsn

    kira2 bapak/ibu bisa membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini
    trima kasih
    wassalam

Tinggalkan Balasan ke Alia Putra Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*